Pada Kolokium Khusus 2020 dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 20, 22, dan 24 Juli 2020. Kolokium Khusus diselenggara secara daring. Peserta yang menghadiri Kolokium Khusus berjumlah rata-rata 343 yang berasal dari berbagai bidang keilmuan, tidak terbatas bidang Psikologi saja. Peserta juga bersebar dari perguruan tinggi di Indonesia bagian Barat hingga Timur yang berjumlah puluhan institusi.
Pertemuan Kolokium Khusus 2020 diisi dengan berbagai workshop dengan topik ‘Kampus Merdeka, Merdeka Belajar.’ Pertemuan Kolokium Khusus hari pertama, Prof. Nizam sebagai perwakilan Kemdikbudristek memberikan seminar berjudul ‘Kampus merdeka menyiapkan insan merdeka’. Prof Nizam menyampaikan bahwa pentingnya peran perguruan tinggi untuk mendisrupsi diri dan bergotong royong dengan para pelaku penerima manfaat pendidikan agar perguruan tinggi mampu menjadi mata air bagi bangsa dan negara. Pada hari kedua, seminar disampaikan oleh Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP, Ph.D dengan judul ‘Standar proses pembelajaran terkait hak belajar tiga semester di luar program studi dalam rangka implementasi merdeka belajar – Kampus merdeka pada program studi psikologi jenjang sarjana’. Ibu Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP, Ph.D menjelaskan peran dan cara yang dapat dilakukan perguruan tinggi sebagai faslitator pembelajaran mahasiswa yang merdeka dan independen. Pada hari ketiga, seminar diisi oleh empat narasumber yaitu Dr. Afra Hafni Noer, S.Psi., M.Sc., Psikolog (judul ‘Sharing pembelajaran daring – prospek belajar antar kampus’), Laras Sekarasih, S.Psi., M.S.,Ph.D (judul ‘Mata kuliah psikologi media dalam pembelajaran daring antar kampus’), Dr. Nur Ainy Fardana Nawangsari, M.Si., Psikolog (judul ‘Implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar’), dan Dr. rer. pol. Bhina Patria, S.Psi., M.A (judul ‘Pembelajaran daring yang eLOK’).